Rabu, 23 Juni 2010

kisah 4 sang guru seribu bukit

Hubungan dengan relasi yang selama ini tetap terjalin dengan teman-temannya yang pernah satu kuliah saat menjadi mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jawa Barat. Ummu Mujahidah menyebarkan undangan ke seluruh koleganya untuk mengabdi di negeri seribu bukit dan mengabarkan kesempatan berkarir menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru bantu dan pekerjaan lainnya.

Satu persatu mereka datang tanpa pamrih, karenanya Ummu mendirikan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) untuk mencetak bibit unggul mulai dari anak-anak dengan tenaga profesional dari luar daerah. Sementara tenaga lainnya, membantu mengelola yayasan, disalurkan ke sejumlah SMP maupun SMU untuk membantu meng-up-grade skill para siswanya dan membuat sanggar belajar.
Ketika sanggar belajarnya mulai banyak penggemar dan di antara mereka sudah menyelesaikan pendidikannya di SMU maupun MAN, tanggung jawab tubuh dalam benak Ummu untuk menyekolahkan mereka ke perguruan tinggi. Namun biayanya dari mana? Sementara kedekatan Ummu pemerintah daerah belum terjalin erat, sehingga beasiswa pendidikan jauh dari harapan. Sementara adik-adik tidak boleh dibiarkan menganggur dan tanpa aktivitas.

Kembali Ummu meminta teman-temannya yang tersebar di pulau jawa untuk bisa menjadi orang tua angkat bagi segenap calon mahasiswa dari negeri seribu bukit. Maksud Ummu disabut baik koleganya, sehingga untuk angkatan pertama Ummu sudah berhasil menyalurkan puluhan calon mahasiswa.

Aktivitas Ummu terbilang padat, dunia politik pun ia geluti. Jenis kelamin perempuan tak membatasinya untuk berbuat lebih banyak pada masyarakat, menjadi salah satu pimpinan daerah partai politik, dan anggota dewan pun ia coba. Tahapan pemilihan umum, mulai dari pencalonan, kampanye dan pemilihan secara langsung dilakukan. Walau pada akhirnya ia kalah dari lawan politiknya, Ummu puas karena dapat belajar banyak darinya. Terbukti masyarakat masih belum cerdas dalam berpolitik, mereka lebih memilih siapa yang memberikan banyak uang, orang terkenal dan punya kedudukan di masyarakat, tak peduli tokoh tersebut track record-nya buruk.

Berbagai gebrakan yang dibuat Ummu dengan melakuan serangkaian pemberian bantuan pada penduduk miskin, para tukang becak, pedagang, pembinaan dan pendampingan pada petani serta menyalurkan asprirasi membuat para pejabat daerah takjub. Sehingga dalam proses pencalonan kepala daerah, Ummu terlibat dalam kontrak politik.

Kepercayaan dari sejumlah lembaga amil zakat dan lembaga kemanusiaan di ibu kota yang selama ini terjalin karena Ummu selalu memberikan laporan yang memadai membuat yayasan yang dikelolanya semakin bersinar. Sehingga berbagai jenis proposal program pemberdayaan masyarakat mendapat tanggapan tak terkecuali beasiswa pendidikan bagi anak-anak negeri seribu bukit.

Hari ini ratusan mahasiswa dari negeri seribu bukit yang telah ia salurkan ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan berbagai disiplin ilmu bahkan tengah di luar negeri seperti seperti Jerman, dan Mesir di antara mereka sudah mengenyam master dan mengambil program doktoral.

Bahkan saat penduduk menjual puluhan hektar tanah kosong, Ummu Mujahidah langsung menyambutnya dengan mendirikan sarana pendidikan terpadu, out bond dan gelanggan olah raga yang kelak menjadi cikal bakal lahirnya pribadi unggul dari negeri seribu bukit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar