oleh Sulaiman Gayo pada 26 Oktober 2011 jam 3:11
Meski tiada seorangpun kan menemani
menyusuri kegelapan malam ini
atau berbagi ceritera tenteram di hati
aku tetap ingin pulang
Meski hujan terus tercurah
dan sungaipun dilanda bah
sehingga batu-batupun berlarian resah
aku tetap ingin pulang
Meski teriakan “tetaplah di situ”
terus menggema seru
memekakkan telingaku
mengajak melupakan masa lalu
aku tetap ingin pulang
Meski kegelapan harus ditelan
meski daratan telah menjadi lautan
meski suara-suara harus diabaikan
aku tetap ingin pulang
Semuanya tak kan mengubah kemauan
untuk berhijrah, kembali ke kampung iman
menikmati hangatnya mentari dan redupnya rembulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar