Definisi
Infeksi kelenjar pada palpebra yang bersifat supuratif.
Klasifikasi
Berdasar jenis kelenjar yang terkena peradangan, maka hordeolum dibedakan menjadi ;
1. Hordeolum interna
- Apabila yang terkena peradangan adalah kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.
- Terjadi penonjolan terutama di konjungtiva tarsal dan penonjolan tersebut bersifat lebih besar dibandig dengan hordeolum yang eksterna.
2. Hordeolum eksterna
- Apabila yang terkena peradangan adalah kelenjar Zeis atau Moll.
- Terjadi penonjolan terutama di kulit kelopak yang bersifat lebih kecil dan superficial. Dapat disertai abses yang keluar melalui pangkal bulu mata.
Etiologi
Organisme penyebab yang paling sering adalah Staphylococcus aureus.
Gejala Klinis
Pembengkakan kelopak mata disertai rasa nyeri
Tepi kelopak berwarna merah
Bisa disertai dengan psudoptosis/ptosis karena pembengkakan kelopak mata sehingga mata sulit terbuka
Terapi
Kompres air hangat 3x sehari @ selama 10-15 menit untuk mempercepat selesainya proses radang
Untuk drainase abses dilakukan pengangkatan bulu mata.
Bila terjadi penyulit selulitis diindikasikan pemberian antibiotik sistemik. Yang dapat diberikan antara lain Eritromisin 250 mg atau Diklosaksilin 125-250 mg 4x sehari. Bisa juga diberikan Tetrasiklin.
Pada hordeolum internum atau eksternum kadang diperlukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi besar.
Tahapan pelaksanaan insisi antara lain :
- Pertama diberi anastesi topical dengan patokain tetes mata
- Dilakukan anastesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hoerdeolum
- Kemudian dapat dilakukan insisi dengan 2 macam cara. Pada hordeolum interna dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus tegah lurus pada margo palpebra. Sedangkan pada hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
- Setelah dilakukan insisi, lakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang d dalam kantongnya, kemudian diberi salep antibiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar