Apa benar sehat itu mahal ? itu yang sering saya dengar. Menurut saya, justru sakitlah yang mahal, soalnya butuh lebih banyak biaya. Gawatnya, hanya ada 2 konsekuensi dari sakit itu : sembuh atau mati !
Banyak orang yang menjalani hidup seolah-olah hidup kekal sepanjang masa. Sehingga begitu mudah menyepelekan tubuh dan kesehatannya sendiri.
“Lho, selama ini saya baik-baik saja. Hidup juga hepi-hepi aja tuh, kenapa perlu berhenti menghindari ini itu atau merokok? kenapa musti menghindari junk food, toh timbangan saya gitu-gitu saja sebanyak apapun makanan yang masuk ke dalam perut. Kenapa harus capek-capek berolahraga, masih langsing kok.”
Lalu tetap saja melanjutkan pola makan apa yang anda doyan, bukan apa yang tubuh anda butuhkan. Begitu jatuh sakit baru kelabakan.
Padahal segala sesuatu terjadi bukan karena kebetulan. Semua terjadi karena memang sudah semestinya begitu, sudah cocok dengan urutan kejadian-kejadian sebelumnya. Tragisnya, sebagian besar orang malah tidak menyadari kejadian-kejadian yang diam-diam dirancangnya & diciptakannya sendiri.
Ketika tubuh ‘bertingkah’, anda masih saja berpikir,’’Ah, Gak papa, ntar keluhannya akan hilang sendiri kok.” Padahal tubuh sudah memberi signal. Tubuh sudah mati-matian berupaya untuk berjuang bertahan hidup, dengan berbagai cara memberi peringatan. Saat pertahanan sudah give up, anda buru-buru memeriksa dan baru merasa ngeri melihat angka-angka yang tertera pada hasil kertas laboratorium.
Jadi pilih mana ?
Saya pilih sehat dan sembuh.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar