Hipotiroid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada salah satu tingkat dari aksis hipotalamus-hipofisis-tiroid, dengan akibat terjadinya defisiensi hormon tiroid dalam darah, ataupun gangguan respon jaringan terhadap hormon tiroid.
Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema. Hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas untuk tubuh.
2.2 Etiologi
- Malfungsi hipotalamus dan hipofisis anterior
- Malfungsi kelenjar tiroid
- Sebab-sebab bawaan (kongenital)
- Ibu kurang mendapat bahan goitrogen (yodium, tiourasil, dsb)
- Pengobatan yodium radio-aktif
- Induksi obat-obatan
- Idiopatik.
- e. Hashimoto’s Thyroiditis
- Sebab-sebab yang didapat (acquired):
- Tiroiditis limfositik menahun
- Tiroidektomi.
- Defisiensi yodium (gondok endemik).
2.3 Klasifikasi
- Primer : lebih mengacu kepada disfungsi kelenjar tiroid itu sendiri.
- Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi yodium.
- Non-goiter : destruksi pembedahan, kondisi setelah pemberian yodium radioaktif atau radiasi eksternal, agenesis, amiodaron
- Sekunder : kegagalan hipotalamus (↓ TRH, TSH yang berubah-ubah, ↓ T4 bebas) atau kegagalan pituitari (↓ TSH, ↓ T4 bebas).
- Hipotiroidisme tersier, jika sepenuhnya disebabkan oleh hipofisis.
- Hipotiroidisme dewasa atau maksidema
- Hipertiroidisme juvenilis, timbul sesudah usia 1 atau 2 tahun
2.4 Patofisiologi
Hipotiroid dapat disebabkan oleh gangguan sintesis hormon tiroid atau gangguan pada respon jaringan terhadap hormon tiroid. Sintesis hormon tiroid diatur sebagai berikut :
- Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis anterior.
- Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone = TSH) yang merangsang kelenjar tiroid.
- Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 dan Tetraiodothyronin = T4 = Thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen, produksi panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin, serta kerja daripada hormon-hormon lain.
Penyakit Hashimoto, juga disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat adanya otoantibodi yang merusak jaringan kelenjar tiroid. Hal ini menyebabkan penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan balik negatif yang minimal, Penyebab tiroiditis otoimun tidak diketahui, tetapi tampaknya terdapat kecenderungan genetik untuk mengidap penyakit ini. Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis Hashimoto.Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme. Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Gondok endemik adalah hipotiroidisme akibat defisiensi iodium dalam makanan. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid. Pada defisiensi iodiurn terjadi gondok karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalarn usaha untuk menyerap sernua iodium yang tersisa dalam. darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan balik.Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa). Karsinoma tiroid dapat, tetapi tidak selalu, menyebabkan hipotiroidisme. Namun, terapi untuk kanker yang jarang dijumpai ini antara lain adalah tiroidektomi, pemberian obat penekan TSH, atau terapi iodium radioaktif untuk mengbancurkan jaringan tiroid. Semua pengobatan ini dapat menyebabkan hipotiroidisme. Pajanan ke radiasi, terutama masa anak-anak, adalah penyebab kanker tiroid. Defisiensi iodium juga dapat meningkatkan risiko pembentukan kanker tiroid karena hal tersebut merangsang proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.
Karena sebab-sebab yang dijelaskan di atas maka akan terjadi gangguan metabolisme. Dengan adanya gangguan metabolisme ini, menyebabkan produksi ADP dan ATP akan menurun sehingga menyebabkan kelelahan serta terjadinya penurunan fungsi pernapasan yang berujung pada depresi ventilasi dan timbul dyspneu kemudian pada tahap lebih lanjut kurangnya jumlah ATP dan ADP dalam tubuh juga berdampak pada sistem sirkulasi tubuh terutama jantung karena suplai oksigen ke jantung ikut berkurang dan terjadilah bradycardia, disritrmia dan hipotensi. Gangguan pada sistem sirkulasi juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem neurologis yaitu berupa terjadinya gangguan kesadaran karena suplai oksigen yang menurun ke otak. Selain itu gangguan metabolisme juga menyebabkan gangguan pada fungsi gastrointestinal dan pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya fungsi peristaltik usus sehingga menimbulkan konstipasi. Metabolisme yang terganggu juga berdampak pada turunnya suhu tubuh karena produksi kalor yang menurun sehingga terjadi intoleransi suhu dingin.
2.5 Manifestasi Klinis
- Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat
- Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan penurunan curah jantung
- Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
- Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema
- Konstipasi
- Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi
- Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh
- Sistem integumen: kulit dingin, pucat, kering, bersisik dan menebal; pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal; rambut kering, kasar; rambut rontik dan pertumbuhannya buruk.
- Sistem pulmonari: hipoventilasi, dipsnea
- Sistem kardiovaskular: bradikardi, disritmia, pembesaran jantung, hipotensi, toleransi terhadap aktivitas menurun.
- Metabolik: penurunan metabolisme basal, penurunan suhu tubuh, intoleransi terhadap dingin.
- Sistem muskuloskeletal: nyeri otot, kontraksi dan relaksasi yang melambat
- Sistem neurologi: intelektual yang melambat, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran.
- Sistem gastrointestinal: anoreksia, peningkatan berat badan, konstipasi, distensi abdomen.
- Sistem reproduksi: pada wanita terjadi perubahan menstruasi seperti amenore,atau masa menstruasi yang memanjang
- Psikologis: apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri.
2.6 Pemeriksaan Diagnostik
- Laboratorium
- Radiologis
- Skor Apgar Hipotiroid Kongenital
Tabel : Skor Apgar pada hipotiroid kongenital | |
Gejala klinis | Skore |
Hernia umbilicalis | 2 |
Kromosom Y tidak ada (wanita) | 1 |
Pucat, dingin, hipotermi | 1 |
Tipe wajah khas edematus | 2 |
Makroglosi | 1 |
Hipotoni | 1 |
Ikterus lebih dari 3 hari | 1 |
Kulit kasar, kering | 1 |
Fontanella posterior terbuka (>3cm) | 1 |
Konstipasi | 1 |
Berat badan lahir > 3,5 kg | 1 |
Kehamilan > 40 minggu | 1 |
Total | 15 |
- Diet
Selain itu, makan-makanan yang tidak mengandung pengawet juga diperlukan. Asupan kalori disesuaikan apabila BB perlu di kurangi. Apabila pasien mengalami letargi dan defisit perawatan diri, perawat perlu memantau asupan makanan dan cairan.
- Aktivitas
2.8 Penatalaksanaan
- a. Pengobatan
- Terapi sulih hormon, obat pilihannya adalah sodium levo-thyroxine. Bila fasilitas untuk mengukur faal tiroid ada, diberikan dosis seperti tabel berikut :
Umur | Dosis g/kg BB/hari |
0-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan 1-5 tahun 2-12 tahun > 12 tahun | 10-15 8-10 6-8 5-6 4-5 2-3 |
- Bila fasilitas untuk mengukur faal tiroid tidak ada, dapat dilakukan therapeutic trial sampai usia 3 tahun dimulai dengan dosis rendah dalam 2-3 minggu. Bila ada perbaikan klinis, dosis dapat ditingkatkan bertahap atau dengan dosis pemberian + 100 μg/m2/hari.
- Penyesuaian dosis tiroksin berdasarkan respon klinik dari uji fungsi tiroid T3, T4, dan TSH yang dapat berbeda tergantung dari etiologi hipotiroid.
- Pembedahan
2.9 Komplikasi
- Koma miksedema
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan (Kretinisme)
- Kematian dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala dengan segera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar