Pelajaran hidup, dapat diambil hikmahnya oleh orang yang senantiasa berpikir dan merenunginya. Bila tidak, semuanya akan berlalu tanpa sedikitpun hikmah yang dapat memberi arti yang lebih baik.
Malam ini pun sama seperti malam kemarin, berkutat dengan kertas - kertas sebagai estafet cita kuliahku. Menulis kalimat demi kalimat hingga tersusun menjadi rentetan paragraf. Pikiranku hanya terfokus pada satu hal itu, membuat diri terlena dalam rentetan paragraf berisi potensial osmotik sel, larutan hipotonik dan hipertonik beserta kawan - kawannya. Semua itu makin menyadarkanku tentang hidup, memahami apa yang dilakukan sel tumbuhan pada berbagai aktivitas hidup dengan caranya yang unik, bekerjasama dengan lingkungan serta memberi manfaat bagi sekitarnya. Subhanallah.
Malam ini pun syahdu karenanya.
"klik..klik.." sms masuk dari sahabat karibku nan jauh disana. Terdiam. Senyap. Tak pernah terlintas di benakku akan mendapat kabar seperti ini. Ini nyata, bukan bagian skenario dari sinetron picisan yang sepanjang hari tayang menghiasi layar kaca. Kabar yang cukup kembali menyadarkanku bahwa selama ini diri benar-benar buta, ya buta dan lupa akan kehidupan saudaraku. Disaat malam ini aku dapat dengan tenang merancang masa depan kuliahku, di pojok bumi sebelah sana ada saudaraku yang harus berjuang total untuk kehidupannya. LUAR BIASA ! Seorang mukmin yang kuat dan tegar. Engkau menginspirasiku, dinda..
Detik ini, saat aku mulai malas untuk kembali menulis rangkaian paragraf untuk cita kuliahku, akan segera kubayangkan wajahmu, dinda. Wajah khusyu' ketika bermunajat kepada Rabb. Hingga butiran peluhmu yang mengalir ketika kau berjuang. Takkan kusisakan lagi waktu untuk menunda..
Kala diri dengan begitu mudahnya memperoleh apa yang diinginkan, sembari membayangkan wajahmu mungkin diri dapat menyortir sebagian keinginan hingga layaknya membran semipermiabel yang hanya menerima komponen yang diperlukan. Lebih bijak lagi dalam keinginan.
Terima kasih telah menginspirasi dan mengosmosis aliran semangat itu pada diri yang faqir ini. Setimbang dunia dan akhirat adalah cita kita. Sama - sama berjuang dinda, engkau berjuang dengan kondisimu yang seperti itu.pun aku berjuang dengan kondisiku yang seperti ini.
Semoga Allah memudahkan serta memberkahi segala usaha kita, Amiin..
(Dan katakanlah, "bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.") QS At -Taubah : 105
Malam ini pun sama seperti malam kemarin, berkutat dengan kertas - kertas sebagai estafet cita kuliahku. Menulis kalimat demi kalimat hingga tersusun menjadi rentetan paragraf. Pikiranku hanya terfokus pada satu hal itu, membuat diri terlena dalam rentetan paragraf berisi potensial osmotik sel, larutan hipotonik dan hipertonik beserta kawan - kawannya. Semua itu makin menyadarkanku tentang hidup, memahami apa yang dilakukan sel tumbuhan pada berbagai aktivitas hidup dengan caranya yang unik, bekerjasama dengan lingkungan serta memberi manfaat bagi sekitarnya. Subhanallah.
Malam ini pun syahdu karenanya.
"klik..klik.." sms masuk dari sahabat karibku nan jauh disana. Terdiam. Senyap. Tak pernah terlintas di benakku akan mendapat kabar seperti ini. Ini nyata, bukan bagian skenario dari sinetron picisan yang sepanjang hari tayang menghiasi layar kaca. Kabar yang cukup kembali menyadarkanku bahwa selama ini diri benar-benar buta, ya buta dan lupa akan kehidupan saudaraku. Disaat malam ini aku dapat dengan tenang merancang masa depan kuliahku, di pojok bumi sebelah sana ada saudaraku yang harus berjuang total untuk kehidupannya. LUAR BIASA ! Seorang mukmin yang kuat dan tegar. Engkau menginspirasiku, dinda..
Detik ini, saat aku mulai malas untuk kembali menulis rangkaian paragraf untuk cita kuliahku, akan segera kubayangkan wajahmu, dinda. Wajah khusyu' ketika bermunajat kepada Rabb. Hingga butiran peluhmu yang mengalir ketika kau berjuang. Takkan kusisakan lagi waktu untuk menunda..
Kala diri dengan begitu mudahnya memperoleh apa yang diinginkan, sembari membayangkan wajahmu mungkin diri dapat menyortir sebagian keinginan hingga layaknya membran semipermiabel yang hanya menerima komponen yang diperlukan. Lebih bijak lagi dalam keinginan.
Terima kasih telah menginspirasi dan mengosmosis aliran semangat itu pada diri yang faqir ini. Setimbang dunia dan akhirat adalah cita kita. Sama - sama berjuang dinda, engkau berjuang dengan kondisimu yang seperti itu.pun aku berjuang dengan kondisiku yang seperti ini.
Semoga Allah memudahkan serta memberkahi segala usaha kita, Amiin..
(Dan katakanlah, "bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.") QS At -Taubah : 105
Dinda,, mungkin kau tak pernah tau dengan apa yang terjadi padaku...
BalasHapusdan aku tidak akan pernah memberitahumu sebelum kau memberitahukan kepadaku..
kata-kataku sungguh mahal,,,
dan, hanya kepada orang-orang yang tertentu akan ku ucapkan kata-kata itu...
seperti kepada dirimu,,
sampai kapan pun, selama jalan itu masih ada..
karna tidak ada yang tidak mungkin dalam pikiranku..
Selamat Berjuang Kembali..
ciyeeee suleee :p ihiirr~
BalasHapusSiinnnnttooo,,,,
BalasHapushehehehe,,,